Kepala BNPB Minta Tempat Relokasi Buat Korban Bencana NTT Segera Disiapkan

Klik Slot Online Untuk Bergabung

 Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.


Rembuksedulur.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memerintahkan perangkat daerah di Nusa Tengga Timur (NTT) untuk segera menyiapkan tempat relokasi bagi para korban bencana alam.

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) 

"Setelah proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana selesai, atas persetujuan masyarakat setempat, maka tahap relokasi akan segera dijalankan", kata Doni sebagaimana dikutip dari siaran pers BNPB, Sabtu  (10/4/2021).

"Gubernur dan Bupati diminta untuk menyiapkan lahan untuk tempat relokasi secepatnya".

Meski demikian, Doni mengingatkan bahwa perlu dilakukan survei terlebih dahulu terhadap lahan yang akan dijadikan tempat relokasi.

Pertimbangan analisis dampak lingkungan (amdal) juga harus diperhatikan demi menyiapkan hunian yang aman.

Selain itu, Doni juga menyarankan agar tokoh adat setempat dilibatkan untuk menentukan lokasi hunian. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga adat dan budaya setempat.

"Selain itu, pemerintah daerah agar segera memberikan data lengkap dan akurat mulai dari nama, alamat, dan nomor induk kependudukan (NIK)", tutur Doni.

"Kategori tingkat kerusakan juga diklarifikasi sesuai dengan kondisi rumah pasca bencana", lanjutnya.

Dalam hal ini, data yang disampaikan dipastikan harus akurat demi kelacaraan proses relokasi sehingga tidak menimbulkan duplikasi nama.

Sebagaimana diketahui, Kota Kupang dan 21 Kabupaten di Provinsi NTT dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor sebagai dampak dari siklon Tropis Seroja 2 April hingga 5 April 2021.

Atas kejadian tersebut, Gubernur NTT Viktor Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat di provinsi itu terhitung mulai dari tanggal 6 April hingga 5 Mei 2021. 

Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan Nomor 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.

BNPB melaporkan, hingga jumat (9/4/2021), ada 165 korban jiwa akibat bencana banjir bandang di NTT dan 45 orang masih hilang.



Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Kepala BNPB Minta Tempat Relokasi Buat Korban Bencana NTT Segera Disiapkan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel