Dihantam Corona, Industri Pariwisata di Bali Masih Lesu

Klik Slot Online Untuk Bergabung

Bali berada di posisi terbawah dalam hal pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Bali terkontraksi 9,85%, jauh lebih dalam dibanding Provinsi lain.

Tekanan ekonomi ini tak lepas dari anjloknya kunjungan turis mancanegara ke Bali imbas maraknya pembatasan dan larangan perjalanan lintas negara guna memerangi penyebaran virus Corona yang menjangkiti dunia sejak awal tahun lalu.


Bahkan, banyak pusat ekonomi yang tampak 'mati'. Bukan hanya mal besar, tapi juga toko dan ruko kecil sederhana tenggelam tak ada napas.

Melaju di kawasan Kuta, tampak berjejer ruko dan toko yang tutup. Kondisi serupa juga dijumpai dei nyaris seluruh antero Bali, seperti Ubud, Uluwatu hingga Denpasar.

Tak ada lagi wisatawan dalam dan luar negeri lalu-lalang memadati jalanan dan membuat kendaraan melaju pelan.


Jalan-jalan tampak lenggang, juah berbeda dengan Bali yang selalu ingar bingar.

Tak ada provinsi lain di Indonesia yang ekonomi tertekan separah Bali. Dibandingkan dengan Kalimantan Tengah sebagai provinsi kedua terparah, kontraksi ekonomi yang dialami hanya sebesar 3,12%. Bahkan, kontraksi ekonomi yang dialami Jakarta kurang dari 2%, tepatnya 1,65%.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, menilik data dan fakta tersebut, cukup dipahami mengapa Bali menjadi provinsi yang paling membutuhkan dukungan lewat Work From Bali.


"Dibandingkan dengan kontraksi ekonomi nasional yang hanya 0,74%, kontraksi ekonomi Bali sangat dalam mencapai 9,85%. Dari data itu kita bisa lihat, kenapa Bali butuh pertolongan," tegas dia.




Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Dihantam Corona, Industri Pariwisata di Bali Masih Lesu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel