Korban Kekerasan Seksual Pemilik Sekolah di Kota Batu Jadi 11 Orang

Klik Slot Online Untuk Bergabung

 sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Batu

Rembuksedulur - 

Korban dugaan kekerasan seksual pemilik sekolah di Kota Batu berinisial JE bertambah. Dari awal melapor hanya 3 orang, kini sudah menjadi 11 orang. Posko pengaduan dibuka, lokasinya di Polres Batu.

"Sekarang sudah 11 orang, sore nanti kami mendampingi pemeriksaan lanjutan di Polda Jatim," kata Kadis Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, MD Furqon kepada detikcom, Kamis (3/6/2021).

Furqon mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Batu untuk membuka posko pengaduan. Langkah ini diambil berdasarkan petunjuk Polda Jawa Timur guna memberikan ruang bagi korban pelecehan lain untuk melapor.

"Kami sudah dihubungi Kabid Humas Polda Jatim, untuk membuka posko pengaduan. Dan langsung kami berkoordinasi dengan ibu wali kota, dan bapak kapolres, lokasi posko ada di Satreskrim Polres Batu," tutur Furqon.

Menurut Furqon, pembukaan posko untuk memfasilitasi orang-orang yang menjadi korban pelecehan anak di Batu. Karena sejauh ini, pihaknya tidak mengetahui maupun menelusuri kasus tersebut.

"Ketika tidak ada laporan, kita tidak akan pernah tahu. Apalagi kalau diduga ini benar, pola model kejahatan biasanya diam. Kita tidak bisa menelusuri, kita bukan penyidik. Ada korban yang melapor, baru kita melanjutkan pada penegak hukum yang memang berwenang. Kita tidak ingin mencampuri substansi masalah pidananya," tuturnya.

Para korban yang kini mencari keadilan, lanjut Furqon, juga mendapat pendampingan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Korban juga minta keadilan dan pendampingan ke LPSK," tambahnya.

Sebelumnya, JE pemilik sekolah SPI Kota Batu dilaporkan ke Polda Jatim. JE dilaporkan karena kasus pelecehan anak didiknya. Komnas PA juga menyebut tersimpan kasus-kasus kejahatan seksual yang dilakukan pemilik SPI. Bahkan ada kekerasan fisik, kekerasan verbal lainnya, hingga eksploitasi ekonomi dengan mempekerjakan anak. Perlakuan tak terpuji itu dilakukan sejak 2009, 2011 dan terbaru pada akhir 2020.

"Dia itu melakukan kejahatan seksual berulang-ulang kepada puluhan anak-anak pada masa sekolah di sana. Antara kelas 1, 2, 3 dan sampai anak itu lulus dari sekolah masih mengalami kejahatan itu," kata Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat melapor di Polda Jatim.

Kepala Sekolah SPI, Risna Amalia mengaku kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan soal kejahatan luar biasa terhadap anak didiknya itu. Poker Online

"Kami juga kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan ini. Kami tidak tahu siapa yang memasukkan bahan pelaporan, dengan tujuan apa, dan memiliki motif apa membuat laporan itu," kata Risna saat dikonfirmasi wartawan.

Sementara kuasa hukum JE, Recky Bernadus Surupandy mengaku pihaknya akan mengikuti proses hukum yang ada.

"Kalau kita dari pihak kuasa hukum terlapor akan mengikuti sesuai dengan proses hukum. Karena itu sudah dilakukan laporan polisi, LP sudah diterbitkan, maka kita akan mengikuti prosesnya tentunya ada pemanggilan saksi-saksi, kita akan mengikuti proses itu dengan baik," kata Recky.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Korban Kekerasan Seksual Pemilik Sekolah di Kota Batu Jadi 11 Orang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel