Jembatan Gantung di Luwu Utara Ambruk Diterjang Banjir
"Jembatan gantung di Desa Beringin Jaya atau Lara 1, Baebunta Selatan, tinggal kenangan, ini merupakan penghubung antar Desa Lara 1, Lara 3 dan lembang-lembang, dari Lara 1 seberang sungai ke Lara 1 Seberang sungai menuju Lara 3, Lembang-lembang, Lawewe, serta bisa menjadi alternatif ke Palopo," ungkap tim SAR WMI Luwu Utara, Riswan, Sabtu (11/9/2021).
Sementara bangunan infrastruktur yang kena dampak banjir, yaitu 5 kios/warung, 1 kantor desa, 1 posyandu, 1 SD, 1 PAUD dan 1 masjid. Ada pula 2 unit tambatan perahu penyeberangan yang rusak. Beruntung, kejadian banjir tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepala BPBD, Muslim Muchtar mengatakan bahwa Pemda Luwu Utara terus berupaya melakukan upaya-upaya penanganan banjir. Selain melakukan proses asesmen guna mengetahui jumlah kerusakan pasca banjir, pihaknya juga memberikan bantuan logistik berupa sembako untuk mengurangi beban warga yang terdampak langsung dari banjir tersebut.
"Mengingat kondisi masyarakat yang telah terdampak banjir kurang lebih 15 hari akibat banjir pada pertengahan Agustus sampai dengan banjir susulan sampai saat ini, maka dibutuhkan bantuan paket logistik/sembako untuk korban terdampak banjir tersebut," kata Muslim.
Saat ini, kondisi air di Waelawi belum surut. Ketinggian air mencapai 40-80 cm.
"Kondisi saat ini masih fleksibel, bergantung pada curah hujan di bagian hulu dan pola pasang surut air laut di muara sungai Rongkong di dusun Lamiko-miko. Tingginya level air banjir dari arah sungai To'katapi desa Cenning yang bermuara di desa Waelawi juga sangat mempengaruhi level air banjir di pemukiman warga, sehingga kondisinya memang masih fleksibel," tandasnya.
"Hingga saat ini, intensitas hujan di wilayah Luwu Utara terpantau masih tinggi, kami berharap kepada warga untuk selalu waspada," tutupnya.
Belum ada Komentar untuk "Jembatan Gantung di Luwu Utara Ambruk Diterjang Banjir"
Posting Komentar